Ketika Anakmu Lebih Dekat Dengan Neneknya Daripada Denganmu

Punya anak yang dekat dengan orang tuamu sendiri (alias nenek mereka) sebenarnya bisa jadi hal yang manis. Tapi gak sedikit orang tua, terutama ibu muda, yang ngerasa campur aduk—antara senang, heran, sampai cemburu—pas sadar anak lebih dekat dengan nenek dibanding sama mereka.

Gimana gak? Capek hamil 9 bulan, bangun tengah malam, ganti popok, masak buat mereka. Tapi pas anak jatuh, yang dicari malah neneknya. Bukan lo. Sakitnya tuh bukan di badan, tapi di ego.

Pertanyaannya: lo harus khawatir gak? Apakah ini tanda lo gagal jadi orang tua? Dan gimana cara menyikapinya biar gak makin menjauh dari anak sendiri?

Yuk bahas bareng-bareng.


1. Ini Bukan Kompetisi Kasih Sayang

Pertama-tama: stop mikir lo lagi saingan sama nyokap lo sendiri atau mertua lo. Gak ada pertandingan siapa yang paling disayang.

Ikatan anak dan nenek itu terbentuk bukan karena lo kurang baik, tapi karena:

  • Mereka punya lebih banyak waktu
  • Mereka lebih santai dan gak tegang kayak lo yang multitasking
  • Mereka bisa jadi “zona nyaman” anak lo

Ini bukan tentang siapa yang menang, tapi tentang siapa yang bisa hadir dengan cara yang anak lo butuhin.


2. Anak Gak Punya Konsep “Mengkhianati”

Pas anak lo lebih milih neneknya daripada lo, itu bukan karena mereka gak sayang. Anak kecil belum ngerti konsep “harus sayang sama yang ngelahirin”.

Mereka hanya tahu:

  • Siapa yang sering ada
  • Siapa yang bikin mereka nyaman
  • Siapa yang merespons dengan tenang

Dan sering kali, nenek punya waktu dan energi buat itu, dibanding lo yang masih kejar-kejaran sama kerjaan dan urusan rumah.


3. Validasi Perasaan Cemburu Lo, Tapi Jangan Terjebak

Cemburu itu manusiawi. Tapi jangan dibiarkan menggerogoti kepercayaan diri lo sebagai ibu/ayah.

Lo boleh bilang:

  • “Aku sedih sih dia lebih milih nenek.”
  • “Kayaknya aku ngerasa kalah nih.”

Tapi abis itu? Bangkit. Karena posisi lo gak tergantikan. Anak butuh lo dengan cara yang neneknya gak bisa kasih.


4. Anak Punya Gaya Keterikatan Sendiri

Ada anak yang:

  • Lebih nyaman ke figur yang tenang
  • Lebih suka yang gak suka ngatur
  • Lebih dekat dengan yang punya waktu rutin nemenin mereka

Kalau lo selama ini sibuk banget, wajar aja kalau anak punya ikatan anak dan nenek yang lebih konsisten.

Jangan buru-buru salahin diri sendiri. Tapi belajar pahami polanya.


5. Bangun Rutinitas Kecil Bareng Anak

Gak harus lama. Tapi rutin.

Contoh:

  • Cerita sebelum tidur
  • Mandi bareng
  • Ngobrol sambil makan

Jadi, meskipun cuma 15–30 menit, waktu itu jadi spesial banget buat anak. Itu bikin mereka gak merasa jauh dari orang tua.


6. Gak Perlu Larang Anak Dekat dengan Nenek

Kebanyakan orang tua yang cemburu langsung ambil langkah reaktif:

  • Gak bolehin anak ke rumah nenek
  • Ngomel kalau anak nyebut nenek terus
  • Jutek ke orang tua sendiri

Itu cuma bikin suasana makin toxic.

Yang harus lo lakukan:

  • Biarkan anak punya cinta lebih
  • Tapi tetap tunjukkan kehadiran lo
  • Bangun ulang relasi secara perlahan

7. Ajak Nenek Jadi Tim, Bukan Lawan

Kalau anak lo lebih dekat ke nenek, jadikan nenek sebagai “jembatan”, bukan saingan.

Lo bisa bilang:

  • “Bu, bantu aku ya bangun bonding sama si kecil.”
  • “Kalau anak nyari Ibu terus, coba arahkan dia juga buat peluk aku.”

Jangan biarkan nenek “menggantikan” lo karena lo merasa kalah. Libatkan mereka sebagai tim keluarga yang solid.


8. Review Gaya Parenting Lo

Kadang kita terlalu sibuk jadi “pengatur” sampai lupa jadi “teman”.

Coba cek:

  • Apakah lo sering nyuruh-nyuruh?
  • Apakah lo lebih banyak marah daripada ngobrol?
  • Apakah lo selalu sibuk pegang HP pas main bareng?

Sementara nenek mungkin cuma fokus satu hal: menemani. Dan itu bikin anak ngerasa disayang.


9. Fokus pada Quality, Bukan Quantity

Lo gak harus seharian sama anak buat bangun ikatan. Tapi waktu yang lo punya, beneran fokus buat mereka.

Jadi:

  • Simpan HP
  • Liat mata mereka waktu mereka cerita
  • Tanggapi dengan rasa ingin tahu

Anak lebih dekat dengan nenek karena mungkin nenek melakukan itu lebih sering. Tapi lo juga bisa mulai dari sekarang.


10. Jangan Paksa Anak “Balik” ke Lo

Anak tuh peka. Kalau lo mulai:

  • Ngambek
  • Ngerengek
  • Ngancam

Itu bikin mereka makin menjauh.

Lebih baik lo bilang:

  • “Aku seneng kamu deket sama nenek. Tapi aku juga kangen kamu.”
  • “Boleh gak nanti kita main berdua aja?”

Ajakan lembut lebih efektif daripada paksaan emosional.


11. Libatkan Anak dalam Aktivitas Lo

Mungkin selama ini anak merasa nenek lebih seru karena selalu ngajak main.

Coba deh:

  • Libatkan mereka masak bareng
  • Ajak mereka belanja
  • Kasih tugas kecil waktu lo nyetrika atau beresin rumah

Anak jadi ngerasa punya “peran” di hidup lo. Gak cuma jadi “objek aturan”.


12. Jangan Bandingkan Diri Lo dengan Nenek

Lo ibu/ayah. Mereka nenek.

Peran lo beda. Porsi tanggung jawab beda. Gaya ngasuh juga beda.

Nenek bisa manja-manjain karena gak mikirin bayar sekolah, imunisasi, atau tantrum tengah malam.

Lo yang ngurus semuanya. Jadi gak adil kalau lo bandingin peran lo sama mereka.


13. Evaluasi Kebutuhan Emosional Anak

Kadang anak lebih dekat ke nenek karena:

  • Mereka ngerasa lebih diterima
  • Mereka gak dikritik terus
  • Mereka lebih bebas jadi diri sendiri

Lo bisa perbaiki hubungan dengan:

  • Validasi emosi anak
  • Dengarkan cerita mereka
  • Hindari koreksi terus-menerus

Bangun komunikasi dua arah, bukan instruksi satu arah.


14. Jangan Remehin Peran Lo Cuma Karena Gak Terlihat

Cuma karena anak lo lebih peluk nenek, bukan berarti lo gak penting.

Lo adalah:

  • Orang yang jaga kesehatan mereka
  • Yang bangun lebih pagi demi mereka
  • Yang kerja keras biar mereka hidup layak

Jauh dari orang tua secara emosional bukan berarti gak butuh. Mereka tetap butuh lo. Mereka cuma belum ngerti caranya nunjukin itu.


15. Punya Waktu Sendiri Juga Penting

Kalau lo terus mikirin “kenapa anak gue gak nempel sama gue?”, lo bisa stres sendiri.

Coba ambil waktu buat:

  • Self-care
  • Healing
  • Refleksi

Pas lo lebih tenang, lo bisa hadir lebih utuh buat anak. Dan mereka bakal ngerasain itu.


FAQ: Anak Lebih Dekat Dengan Nenek

1. Wajar gak sih kalau anak lebih dekat ke nenek?
Sangat wajar. Anak bisa punya banyak figur attachment. Dan itu gak berarti lo gagal.

2. Apakah ini artinya gue bukan orang tua yang baik?
Enggak. Banyak faktor yang bikin anak dekat ke nenek. Bukan cuma soal parenting lo.

3. Gimana cara balikin ikatan anak ke gue?
Gak usah “balikin”. Tapi bangun ulang pelan-pelan lewat kebiasaan kecil dan komunikasi penuh cinta.

4. Gimana kalau nenek gak bantu, malah makin bikin anak jauh dari gue?
Ajak komunikasi. Bangun kesepahaman. Lo dan nenek harus jadi tim, bukan saling saingi.

5. Apa salah kalau gue cemburu?
Gak salah. Tapi jangan larut. Ubah rasa cemburu itu jadi motivasi buat hadir lebih utuh dan konsisten.

6. Haruskah gue batasi anak ketemu neneknya?
Enggak. Justru pertemuan itu bisa lo manfaatkan buat bangun relasi bareng-bareng.


Penutup

Anak lebih dekat dengan nenek itu bukan musibah, dan lo bukan gagal sebagai orang tua. Tapi ini sinyal bahwa anak lo punya kemampuan membentuk hubungan emosional yang kuat.

Yang perlu lo lakukan:

  • Bangun kembali ikatan lo dengan mereka
  • Hadir secara konsisten, bukan hanya saat sempat
  • Komunikasiin perasaan lo ke pasangan dan keluarga

Dan yang terpenting—jangan pernah lupakan bahwa di balik semua kerepotan lo, ada cinta yang gak pernah digantikan oleh siapa pun. Bahkan oleh nenek yang paling mereka sayangi sekalipun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *